Surabaya, Transisinews – 21 Maret 2025 – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H, PLN Icon Plus bersama PLN Group Jawa Timur menggelar acara buka puasa bersama media dan konferensi pers siaga kelistrikan di Ruang Majapahit PLN UID Jawa Timur, Jumat (21/03). Acara ini menjadi momentum penting untuk memastikan kesiapan pasokan listrik dan konektivitas jaringan selama periode Ramadan dan Lebaran 2025.
Dalam konferensi pers tersebut, General Manager PLN UID Jawa Timur, Ahmad Mustaqir, mengungkapkan bahwa PLN telah menyiapkan skema pengamanan listrik tiga lapis untuk memastikan keandalan pasokan energi. “Untuk menjaga keandalan pasokan listrik, kami menerapkan skema pengamanan listrik tiga lapis, yakni selain dari jaringan kelistrikan PLN, juga didukung oleh Uninterruptible Power Supply (UPS) dan genset mobile ataupun genset pelanggan,” ucapnya. Skema ini dirancang untuk mengantisipasi segala kemungkinan gangguan yang mungkin terjadi selama periode puncak Ramadan dan Idul Fitri.
Ahmad Mustaqir juga memaparkan bahwa pada periode siaga Ramadan dan Idulfitri 2025, yang berlangsung dari 17 Maret hingga 11 April, daya mampu pasok (DMP) di Jawa Timur mencapai 9.672 MW. Angka ini dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat, termasuk di lokasi-lokasi strategis seperti tempat ibadah, zona transportasi, rumah sakit, dan pusat perbelanjaan. “Kami telah menyiagakan 4.782 personel, yang terdiri dari 709 pegawai dan 4.073 tenaga ahli daya, yang tersebar di 615 lokasi,” jelasnya. Lokasi-lokasi tersebut mencakup 266 titik tempat ibadah, 62 zona transportasi, 63 zona pertahanan, 52 zona pemerintahan, 97 rumah sakit, 30 wisata, dan 45 pusat pembelanjaan.
Selain itu, PLN Group Jawa Timur juga telah menyiapkan infrastruktur pendukung bagi para pemudik yang menggunakan mobil listrik. Sebanyak 95 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan 167 unit pengisian telah disebar di 27 kabupaten/kota di Jawa Timur. Masyarakat juga dapat memanfaatkan fitur Trip Planner di Aplikasi PLN Mobile untuk memudahkan perjalanan mudik mereka. “Kami ingin memastikan bahwa para pemudik yang menggunakan mobil listrik dapat melakukan perjalanan dengan nyaman dan aman,” tambah Ahmad Mustaqir.
