Setelah Musrenbang Kecamatan, nantinya akan dilanjut forum perangkat daerah dan musrenbang kabupaten pada tanggal 25 Maret 2025.
Untuk tema RKPD tahun 2026, lanjut dia, yaitu pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, pengembangan SDM yang berkualitas, tata kelola pemerintahan yang bersih untuk bojonegoro yang makmur dan membanggakan.
“Harapannya dengan dilaksanakannya Musrenbang ini aspirasi warga dapat ditampung dan disusun secara baik dan berkualitas serta menjamin akuntabilitas dalam perencanaan pembangunan daerah,” harapnya.
Musrenbang Kecamatan telah mulai digelar pada 17 Februari 2025 di Kecamatan Margomulyo, Ngraho, Padangan. Dilanjutkan pada 18 Februari 2025 digelar di Kecamatan Tambakrejo, Kasiman, Gayam. Pada 19 Februari 2025 digelar di Ngasem, Ngambon Purwosari. Untuk tanggal 20 Februari 2025 digelar di Kalitidu, Malo, Kedewan.
Sedang Musrenbang di Kecamatan Dander, Trucuk dan Kapas digelar pada Jumat (21/02/2025) lalu. Sekretaris Camat Kecamatan Dander, Mudlofir, saat dikonfirmasi pada Senin (24/02/2025) menjelaskan hasil Musrenbang dari 16 desa terdapat 48 usulan. “Sebagian besar didominasi usulan terkait infrastruktur mulai dari pengajuan yang baru maupun rehab,” terangnya.
Sementara Musrenbang tingkat kecamatan, pada Senin (24/2/2025) digelar di Kecamatan Baureno, Kepohbaru dan Kedungadem.
Sekretaris Camat Kecamatan Baureno, Hazzendo Tri Wibhawa, mengungkapkan hasil usulan Musrenbang dari masyarakat Kecamatan Baureno sebagian besar di sektor infrastruktur. Yakni meliputi normalisasi sungai Semar Mendem dan sungai Pundung Kembar. Juga pembuatan pengendali air atau cek dam dan pompa air, jalan rigid beton, serta drainase atau u-ditch.
“Selain itu juga ada usulan alat dan mesin pertanian. Usulan-usulan ini didominasi untuk penunjang sektor pertanian karena secara garis besar Kecamatan Baureno merupakan wilayah pertanian,” ungkapnya. Ia berharap usulan Musrenbang dari aspirasi masyarakat ini dapat direalisasikan pada 2026 mendatang. (sy)