“Pemerintah kadang-kadang ditanya kenapa anggarannya tidak dipakai untuk memperbanyak mengaspal jalan, merabat beton dan lainnya. Saya setuju infrastruktur fisik itu penting tapi bangsa kita tidak hanya dibangun beton dan baja, tapi pengabdian kader-kader kesehatan yang mengabdi di desa-desa, pengabdian guru-guru yang mengabdi di pelosok-pelosok gunung dan pesisir pantai mereka harus kita sejahterakan,” ujar Wagub periode 2019-2024.
Ditengah gencarnya Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, Emil mengungkapkan, sumber daya manusia perlu dibekali kemampuan pemanfaatnnya. Hal ini agar manusia tidak dikontol oleh AI namun mengontrol AI untuk mempermudah pekerjaan.
“Mari kita mulai menggagas sebuah program pemberdayaan kecerdasan buatan untuk Nasyiatul Aisyiyah. Supaya kader-kader Nahdlatul Aisyiyah melek dan paham dengan artificial intelijen. Karena apa yang diambil AI kita bisa mengasah lagi untuk pekerjaan kita lebih ringan dan berkualitas. Kecerdasan AI tidak akan menggusur kita, justru kita yang akan mengendalikan AI untuk memajukan bangsa dan negara,” pungkasnya.