Aplikasi tersebut memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mempermudah masyarakat dalam menyampaikan keluhan terkait permasalahan lalu lintas. Aplikasi ini tidak hanya menerima laporan, tetapi juga mengolah dan meneruskan aduan secara cepat dan terintegrasi kepada pihak terkait.
“Dengan aplikasi ini, masyarakat tidak perlu lagi datang ke kantor polisi untuk melapor. Cukup lewat ponsel, laporan bisa dikirim dan langsung ditindaklanjuti,” jelas Nur Saifuddin, mewakili tim dalam sesi presentasi.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung proses pengembangan inovasi, khususnya Polres Bojonegoro dan civitas akademika UNUGIRI yang memberikan ruang dan semangat bagi mahasiswa untuk berkarya.
“Kemenangan ini adalah hasil dari kekompakan tim, kerja keras, dan tentu saja dukungan penuh dari Ketua Program Studi Teknik Informatika, Mula Agung Barata, yang selalu mendorong kami untuk terus berprestasi, baik di tingkat regional maupun nasional,” tambahnya.
Keberhasilan tim UNUGIRI Bojonegoro membuktikan bahwa mahasiswa daerah pun memiliki potensi besar untuk bersaing dan memberikan kontribusi nyata melalui inovasi berbasis teknologi.
Ajang Mahavation 2025 sendiri diharapkan menjadi agenda rutin yang dapat menumbuhkan kesadaran dan partisipasi aktif generasi muda dalam mendukung keselamatan dan ketertiban berlalu lintas melalui pendekatan teknologi. (Red/*)